Ngawi - Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko, Sekretaris Daerah Mokh Sodiq Triwidiyanto, Kapolres Ngawi I Wayan Winaya, Kodim 08/05 Ngawi Totok Prio Kismanto bersama Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 mengikuti rapat koordinasi membahas upaya menekan penyebaran COVID-19 bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Jumat (25/6).
Dalam rakor ini, Bupati Ngawi menyampaikan kondisi terkini perkembangan COVID-19 di Kab. Ngawi, dimana terkonfirmasi positif COVID-19 positif pada minggu ini mencapai puncak tertinggi, yakni 47 kasus konfirmasi positif, atau meningkat 109 persen.
"Langkah awal kami adalah dengan memastikan Bed Occupancy Ratio (BOR) COVID-19 mencukupi untuk menampung apabila terjadi lonjakan. Dan, untuk hari ini BOR ICU 60 persen sedangkan BOR Isolasi 87,2 persen,” terangnya.
Ony Anwar juga memastikan bahwa BOR di rumah sakit saat ini dalam kondisi aman, karena adanya penambahan bed dari RS yang ada di Kabupaten Ngawi, yang totalnya 220 bed yang disediakan. Selain itu, Bupati Ngawi menyampaikan usulan pendirian RS lapangan di ATP (Agro Techno Park) di Kecamatan Ngrambe.
“ Alhamdulillah, tadi sudah divisitasi Dinas Kesehatan Provinsi. Dan, RS lapangan ini nantinya akan menampung setidaknya 60 bed," ungkapnya.
Dengan situasi saat ini, menurut Ony Anwar langkah preventif akan tetap dilakukan diantaranya sosialisasi 5M dan penerapan disiplin protokol kesehatan, dan operasi yustisi.
"Yang sifatnya tidak hanya penindakan pelanggaran namun juga sosialisasi, pembagian masker serta vaksinasi tetap akan terus dilakukan. Besok kami akan melaksanakan vaksinasi massal bekerjasama dengan Polri, sekitar 6.930 vaksin di seluruh Kabupaten Ngawi dengan 23 Puskesmas," terangnya.
Disinggung soal lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Ngawi akibat diizinkannya hajatan, Bupati Ngawi menegaskan bahwa Pemkab Ngawi akan gencar lakukan sosialisasi Perbub Nomor 9 Tahun 2021 dan pengetatan,
"Dengan jumlah tamu tidak lebih 100 orang dan waktunya hanya 2 jam dengan sistem drive thru juga tanpa hiburan. Hal ini tetap dilakukan agar pola gas dan rem antara kesehatan serta ekonomi tetap bisa berjalan beriringan," tandasnya.
Sementara tanggapan Gubernur Jatim terhadap laporan Bupati Ngawi menyatakan untuk selalu waspada dan sigap dengan penguatan PPKM Mikro sehingga potensi penyebaran COVID-19 bisa tetap dikendalikan.
“Tetap mengurangi kerumumanan dan interaksi, penerapan 5M ini sampai serta betul-betul melakukan identifikasi dan pencegahan secara ketat. Vaksinasi dan PPKM adalah dua ujung tombak yang diharapakan menekan lajunya lonjakan COVID-19,” tutur Khofifah.