Palembang - Dinas Pendidikan Kota Palembang telah memetakan 24 SMP dan 3 SD yang akan melakukan sekolah tatap muka terbatas pada 12 Juli mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, tidak seluruh sekolah yang akan belajar tatap muka.
"Hanya yang memenuhi persyaratan protokol kesehatan. Setelah dimulai nantinya, pada Agustus proses tatap muka itu akan dievaluasi. Jika baik, maka jumlah sekolah akan ditambah. Namun kalau tidak baik terpaksa kembali Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online," ujar Zulinto, Jumat (25/6).
Adapun sekolah-sekolah yang akan tatap muka, di antaranya, SMP 17, SMP 1, SMP 9, SMP 10, termasuk SMP 25 yang lokasinya di pinggiran kota.
Zulinto mengatakan, sebelum pelaksanaan sekolah tatap muka, pada Juli pekan pertama pihaknya akan kroscek ke sekolah-sekolah yang akan buka. Beberapa aturan pembelajaran dibagi tiga shift dan berlangsung hanya dua jam agar tidak tabrakan jadwal masuk.
"Jadi nantinya ada dua sistem pembelajaran, dengan cara tatap muka dan PPJ," kata Zulinto.
Namun, apakah 12 Juli bisa mulai, Zulinto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan Wali Kota Palembang, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan pihak terkait lainnya.
"Dalam instruksi Menteri Pendidikan diharuskan tatap muka. Mau tidak mau, suka tidak suka. Namun, Palembang kondisi COVID-19 naik. Akan rapat lagi karena persiapan tatap muka sudah dilaksanakan, sudah sosialisasi dan sampaikan ke kepala sekolah soal prokes," ujar Zulinto.
Dia mengatakan, vaksinasi untuk tenaga pendidik dan kependidikan sudah dilakukan 16 ribu orang tahap pertama. Tahap kedua ini sudah hampir 16 ribu, dan sudah hampir selesai. Juli nanti pasti sudah selesai karena prosesnya sudah lama dan khusus guru terus jalan.
"Untuk desakan orang tua, ada yang minta buka dan ada yang tidak mau. Kita tetap memprioritaskan permintaan, jika tidak mau bisa PJJ, jika siap tatap muka bisa membuat pernyataan," demikian Zulinto.