Labuan Bajo - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jendral Aplikasi Informatika telah menetapkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berada pada kawasan Pariwisata Prioritas Nasional sebagai salah satu kota penerapan smart city.
Belum lama ini Kominfo dan Pemda Manggarai Barat telah menandatangani MoU Implementai Gerakan Menuju Smart City (Kota Cerdas) di Indonesia pada 20 Mei 2020.
Sebagai tindak lanjut dari MoU itu, Kominfo menggelar Bimtek Penyusunan Master Plan Kota Cerdas (Smart City). Materi yang dibahas pada penyusunan Master Plan smart City antaralain, Persiapan, perencanaan, kordinasi penyusunan Master Plan Smart City dan Penentuan Program Quick Win.
Materi tersebut dibawakan oleh ahli dari Kemenkominfo antaralain, Windy Gambetta, Mila Karmila, Radiyanto Wahyu Hermawan dan Erna Puspita Dewi.
"Peserta kegiatan berjumlah 64 orang yang terdiri dari tim percepatan pelaksanaan smart city Kabupaten Manggarai Barat, utusan desa/klurahan dan dari OPD," kata Plt Kadis Kominfo Manggarai Barar Salvador Pinto di Aula Kantor Bupati, Rabu (23/6).
Dijelaskannya, penyusunan master plan smart city ini bertujuan membimbing pemda agar bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di Kabupaten Manggarai Barat .
Ia menambahkan, penyusunan master plan tahap I ini untuk menciptakan integrasi, sinkronisasi dan sinergi antara perencanaan pengembangan smart city di tingkat pusat dan daerah serta menyediakan landasan materi dan implementasi praktis dalam rencana pengembangan daerah berdasarkan konsep kota cerdas.
Sementara itu, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan, kegiatan ini sejalan dengan Visi "Manggarai Barat Bangkit Menuju Manggarai Barat Mantap" untuk bangkit menuju kemantapan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat, maka segala infrastruktur perlu dibenahi.
"Salah satunya yakni melalui pemetaan dan desain kebujakan melalui dokumen master plan smart city ini," katanya.
Wakil Bupati menjelaskan, dengan upaya ini tentunya akan mewujudkan pertumbuhan dan pengembangan potensi pariwisata sebagai lokomotif penggerak pembangunan di daerah ini (smart branding) dan pertumbuhan ekonomi khususnya ekonomi kerakyatan (smart ekonomi).
"Dengan begitu Saya yakin dan optimis visi Mabar Bangkit dan Mabar Mantap akan terwujud," ujarnya .
Wakil Bupati Yulianus Weng mengharapkan predikat kota pariwisata super premium yang telah di tetapkan oleh pemerintah pusat hendaknya harus di manfaatkan semaksimal mungkin.
"Saya harap peserta kegiatan yang di utus oleh lembaganya untuk mengikuti kegiatan ini, harus serius agar Labuan Bajo segera menjadi Kota pintar cepat terwujud," katanya.
Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan kegiatan Gerakan Menuju 100 Smart City sejak 2017.
Pada 2017 Kemenkominfo telah memberikan bimbingan teknis kota pintar kepada 25 kabupaten/kota, dan pada 2018 bertambah 50 kabupaten/kota, kemudian pada 2019 bertambah lagi sebanyak 25 kabupaten/kota. Dalam periode 2017-2019, artinya telah terdapat 100 kota/kabupaten sehingga memenuhi target 100 Smart City.
Khusus untuk destinasi pariwisata unggulan, Kemenkominfo menyebutkan kawasan destinasi pariwisata harus didukung dengan kondisi kota/kabupaten yang nyaman.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian PAN-RB, Kemenparekraf, Kementerian PPN/ Bappenas, Kemenkeu, Kantor Staf Presiden, Kemenko Perekonomian akan memberikan dukungan dalam penerapan masterplan smart city di lima kawasan destinasi pariwisata super prioritas, termasuk Labuan Bajo.