Landak - Pemerintah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, meluncurkan cash management system (CMS) bagi desa dalam rangla menerapkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis non tunai, Rabu (23/6).
Penerapan CMS di desa yang bekerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat (Bank Kalbar) berupa pengelolaan anggaran berbasis non tunai tersebut resmi diluncurkan oleh Bupati Landak Karolin Margret Natasa yang didampingi Direktur Utama BPD Kalimantan Barat Cabang Ngabang, forkopimda, kepala OPD terkait, para camat dan kepala desa.
Dalam sambutannya, Bupati Karolin menyampaikan bahwa penerapan sistem pembayaran CMS tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Landak dalam mendukung terlaksananya transparansi pengelolaan keuangan dana desa.
"Dengan adanya sistem ini pengelolaan keuangan desa kita lebih tertata, transparan, akuntabel serta terlaksana dengan baik. Kita juga berharap kepada pihak Bank Kalbar selaku penyedia sistem supaya aplikasi ini terus dikembangkan dan memperhatikan kepentingan pengguna layanan. Misalnya layanan yang memiliki lima tahapan dipangkas menjadi dua hingga menjadi lebih ringkas," ucap Karolin.
Selain itu, Bupati Karolin juga mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini menuntut penyelenggaraan pemerintahan untuk dapat beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Hal ini dikatakannya untuk memanfaatkan kemajuan teknologi guna meningkatkan kualitas kerja yang lebih produktif dan efisien.
"Untuk pengelolaan keuangan desa, kita telah menyediakan aplikasi berbasis teknologi diantaranya Sistem Keuangan Desa, Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara. Sedangkan upaya kita mewujudkan transaksi keuangan yang aman, efektif dan efisien, pihak perbankan telah menyediakan beberapa fasilitas berbasis teknologi yaitu Cash Management System (CMS) yang hari ini kita luncurkan dan seluruh desa wajib menerapkan CMS ini untuk pembayaran pengasilan tetap (SILTAP) dan tunjangan," terang Karolin.
Bupati Karolin juga mengingatkan semua pihak untuk terus waspada terhadap COVID-19 dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Ingat, varian Delta disebut Super Strain sudah ada di negara kita. Kita ingin semua warga untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena varian ini bisa menyiasati sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan lebih banyak orang dirawat di rumah sakit, membuat angka kesakitan meningkat, dan menyebabkan keparahan penyakit, bisa 2,5 kali dari varian sebelumnya," pesan Karolin.
Sementara itu, Kepala Desa Hilir Kantor Yohanes saat ditemui dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya sangat terbantu dengan adanya CMS ini guna memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
"Kita sangat mengapresiasi Bupati Landak yang sudah mendukung kita dalam menata keuangan desa, juga kepada pihak BPD Kalbar yang telah menyediakan sistem ini. Adanya sistem CMS sangat membantu kita dalam mengelola keuangan, terlebih hal ini dapat mewujudkan sistem keuangan yang transparan guna meningkatkan kepercayaan warga kepada kita dalam mengelola keuangan desa," ungkap Yohanes.