Labuan Bajo - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) memimpin Rapat Koordinasi Triwulan Dewan Pengarah Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) di Ayana Resort, Labuan Bajo, seperti disebutkan dalam siaran pers BPOLBF, Senin (21/6).
Rakor dilaksanakan usai pelaksanaan puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 'Kilau Permata Digital Flobamora'.
Rapat yang dilangsungkan secara hibrid tersebut dihadiri secara fisik antara lain oleh Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkoinfo) Johnny G. Plate, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi beserta Wakil Bupati Yulianus Weng.
Kemudian hadir secara virtual jajaran Menteri, antara lain oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Rakor juga dihadiri secara langsung oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, serta jajaran eselon 1 dan 2 Kementerian terkait meliputi Kemenkes, BAPPENAS, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Investasi, Kemendesa PDTT dan Sekretariat Kabinet.
Rapat tersebut membahas laporan perkembangan terkini Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo Flores yang menitikberatkan penyelesaian pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan sejak 2019, serta perawatan dan pemeliharaan seluruh infrastruktur penunjang yang telah dibangun.
“Pengembangan DPSP Labuan Bajo sebagai destinasi berkualitas mengedepankan kelestarian alam dan budaya, dengan berlandaskan aspek pembangunan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui penerapan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat,” ujar Luhut.
Menko Luhut menjelaskan, dalam rangka menyiapkan Labuan Bajo sebagai tuan rumah penyelenggaraan Event G20, akan dilakukan pelaksanaan berbagai pre-event di sepanjang tahun 2021 hingga 2022.
"Untuk mendukung Labuan Bajo sebagai tempat terlaksananya side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 nantinya, perlu dilakukannya peningkatan kualitas fasilitas di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo terutama dikhususkan pada 14 isu pertama yang terbagi atas komponen atraksi, amenitas, aksesibilitas dan fasilitas pendukung lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate menyampaikan laporan transformasi digital maupun upaya pengembangan ekosistem digital pada DPSP Labuan Bajo.
“Sejauh ini telah dibangun 36 Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Kabupaten Manggarai Barat, dan akan dilakukan 421 pembangunan BTS baru yang tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat ini, proses pembagunan telah mencapai tahap survei lokasi,” jelasnya.
Selain soal kesiapan infrastruktur telekomunikasi, di dalam rakor tersebut juga dibahas mengenai kesiapan sektor pariwisata untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 pada tahun 2020 mendatang.
“Sebagai penyelenggara berbagai pre-event kegiatan KTT G20 2022 nanti, diharapkan agar DPSP Labuan Bajo dapat digunakan untuk Working Group, Sherpa, Engagement Group Meeting yang dapat berupa Seminar & Workshop, Gelar Budaya dan Pelaksanaan Program Kemenparekraf lainnya seperti Bimtek dan BISA,” jelas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual.
Menteri Sandiaga melenjutkan, berkaitan dengan persiapan DPSP Labuan Bajo sebagai salah satu venue rangkaian KTT G20, akan dilaksanakan pemeriksaan lokasi terkait rekomendasi destinasi, venue dan akomodasi para delegasi G20 pada 2022.
Secara keseluruhan, lanjut Sandi, tiga langkah utama dalam mempercepat pembangunan DPSP Labuan Bajo adalah menyusun master plan sebagai panduan dalam pengembangan pariwisata, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal melalui pelatihan dan pendampingan dari entitas pemerintah dan swasta, serta penggunaan teknologi informasi mulai dari pengelolaan atraksi, pemasaran, hingga sistem pembayaran.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina menerangkan, BPOLBF akan terus melakukan percepatan pengembangan sektor parekraf terutama pengembangan SDM sebagai daya dukung utama agar bisa makin selaras mendukung Labuan Bajo terutama menyambut perhelatan G20 nanti.
"Sesuai arahan, BPOLBF adalah lembaga yang ditugaskan mengintegrasikan dan melakukan percepatan pengembangan parekraf terintegrasi di kawasan Labuan Bajo Flores, termasuk menuju event internasional seperti KTT G-20 ini" terang Shana.