Sentani - Sebagai upaya menyiapkan diri menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 pada Oktober mendatang dan juga mempersiapkan diri untuk memasuki industri batik, sejumlah perajin batik orang asli Papua (OAP) di Kabupaten Jayapura mengikuti pelatihan membatik.
Pelatihan membatik level 2 (lanjutan) itu diadakan oleh Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop dan UKM) Kabupaten Jayapura agar para pembatik lokal dari berbagai wilayah di Kabupaten Jayapura itu bisa meningkatkan kreativitas sekaligus menambah penghasilan dari usaha membatik.
Sedikitnya ada 15 orang peserta baik laki-laki maupun perempuan. Mereka antusias mengikuti pelatihan membatik, mulai dari membuat batik cap, batik tulis, mewarnai batik hingga bironi batik.
"Yang mana sebelumnya mencantingnya masih kaku, kini mereka (peserta pelatihan) sudah mulai terlihat terbiasa dan mulai halus mencantingnya, untuk batik cap juga mereka sudah mulai bagus membuatnya. Kemudian untuk pewarnaan, mereka juga sudah memahaminya," ujar salah seorang instruktur dari Batik Akasia Yogyakarta, Ii Hurairoh ketika menjawab ditanya wartawan terkait pelatihan membatik hari keempat, di Sanggar Batik Telaga Ria, Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (18/6).
Pemilik Natural Dyes Batik di Akasia Batik Yogyakarta ini mengatakan, proses membatik memang bukan sesuatu yang bisa dikerjakan secara instan yakni, dalam sekejap bisa jadi. Namun, ada proses yang harus dilalui secara bertahap. Di situ harus ada ketekunan, kehati-hatian, keuletan dan ketelitian.
"Untuk itu, perlu mengambil langkah yang cepat, tanpa harus menyelup dan merebus. Tapi, prosesnya tetap ada mencanting," ujarnya.
Dikatakannya, bersama dua rekan lainnya dari Batik Akasia Yogyakarta diundang oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura, untuk melakukan pelatihan membatik level 2 atau lanjutan kepada para pembatik lokal di Kabupaten Jayapura, Papua.
"Kali ini kita pelatihan membatik lanjutan, yang mana tahun kemarin sudah diadakan pelatihan membatik dasar sebelum adanya pandemi COVID-19. Jadi ini hanya melanjutkan, dan tujuan pelatihan kali ini adalah mencari basic-basic spesifikasi pelatihan yang dimiliki oleh para peserta seperti spesifikasi khusus untuk batik cap, spesifikasi yang khusus untuk membatik tulis, spesifikasi untuk pewarnaan batik dan spesifikasi khusus untuk menutup atau bironi membatik," ujar Hurairoh.
"Pelatihan ini digelar selama 10 hari yang dimulai dari tanggal 15 Juni 2021 dan Insha Allah akan diakhiri pada 25 Juni mendatang dengan menghadirkan 15 orang peserta dari pembatik lokal Papua. Kali ini mulai terlihat basic-basic spesifikasi para peserta pelatihan di pelatihan lanjutan ini," tambahnya.
Menurut Ii Hurairoh, pembatik lokal pada proses pelatihan membatik kali ini dalam penerimaan materi sekarang sudah mulai bisa menangkap dan juga sudah mulai terbuka wawasannya tentang batik.
"Jadi penerimaan materinya sudah mulai lebih dipahami, karena sudah berkelanjutan. Apalagi dari Dinas Koperasi dan UKM sangat support sekali dengan menyediakan alat dan bahan, juga tempat pelatihan. Pokoknya (pelatihan) ini sangat luar biasa untuk dinas, karena semuanya sangat di support sekali untuk para peserta pelatihan. Bahkan peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan membatik ini," tuturnya.
Dengan adanya pelatihan ini, pihaknya mengharapkan para peserta nantinya mampu berwirausaha sendiri. "Jadi dengan berbekal kemampuan membatik itu mereka ke depan bisa berkreativitas untuk meningkatkan perekonomiannya," harap Hurairoh.
"Untuk itu, kami dari tim Akasia Jogjakarta ucapkan terima kasih banyak kepada Dinas Koperasi dan UKM yang telah mengundang kami untuk menjadi instruktur pelatihan hingga bisa mengenal para peserta guna berbagi atau sharing pengalaman dan ilmu. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Jayapura, khususnya para peserta pelatihan," ucap perempuan yang juga praktisi batik yang menjadi mentor dalam pelatihan tersebut.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Jayapura Parson Horota melalui Sekretarisnya Lenora Bemei menerangkan, pelatihan membatik di hari keempat ini sudah mulai terlihat dalam hal pencantingan.
"Dari hari pertama hingga di hari keempat pelatihan membatik program Dinas Koperasi dan UKM ini, masing-masing pembatik kita sudah mulai kelihatan cara kerjanya seperti mencanting. Puji Tuhan, kali ini para pesertanya sangat antusias, sehingga kita mengharapkan para pembatik ini bisa melanjutkannya sendiri dengan kreativitas mereka masing-masing," tukas Lenora Bemei.