Takengon - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berkunjung ke Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (17/6), dalam rangka mengetahui dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian masyarakat serta mendorong pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan koperasi serta ekspor produk unggulan daerah.
Kunjungan ini sekaligus juga dalam rangka pengembangan koperasi dan UMKM berbasis ekonomi kreatif di Aceh Tengah. Hal ini guna meningkatkan nilai tambah dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional di tengah dampak pandemi COVID-19.
Kehadiran Menteri Koperasi yang didampingi istri Suzana Ramadhani, serta Staf Khusus Menteri, Riza Damanik dan Direktur Utama LPDB Koperasi, Usaha Mikro dan Menengah, Supomo, Asisten Deputi Pengembangan dan Pembaharuan Koperasi, Bagus Rahman, Direktur Bisnis LPDB, Krisdianto beserta rombongan, disambut langsung oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar didampingi Ketua TP-PKK Puan Ratna serta Anggota Forkompinda dan Para Kepala OPD/SKPK terkait, berlangsung di Komplek Pendopo Bupati Aceh Tengah.
Kedatangan Teten dan rombongan di Dataran Tinggi Gayo ini disambut hangat dengan penyematan Upuh Ulen-ulen (Kain kebesaran khas Gayo berukir bordir kerawang Gayo) sebagai ungkapan penghormatan, dan suguhan Tarian Munalo mengiringi langkah sang Menteri memasuki Pendopo Bupati Aceh Tengah.
Acara penyambutan kemudian dilanjutkan prosesi ritual penyambutan pemimpin negeri dan warga kehormatan masyarakat Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, dan penyerahan tanda warga kehormatan yang diserahkan oleh Bupati Shabela kepada Menteri Koperasi dan UKM RI.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam pemberdayaan koperasi, usaha kecil dan menengah, dalam upaya mengatasi dampak ekonomi pada masa pandemi COVID-19 saat ini.
Menurutnya, di era teknologi informasi seperti sekarang dan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, digitalisasi produk menjadi sangat penting untuk bisa bertahan. Digitalisasi produk juga dinilai penting dalam upaya mendorong UMKM bisa naik kelas.
"Langkah ini sudah tepat, kedepan kita harus memperkuat Koperasi dan UMKM karena persaingan global sangat mengandalkan inovasi. Untuk itu kita perlu menyiapkan UMKM yang siap bersaing di pasar dalam dan luar negeri. Terlebih pasar dalam negeri kita saat ini terbuka dan diserbu produk luar. Selain mendorong para UKM bisa bertahan ditengah pandemi COVID-19 namun kita juga harus memperkuat kapasitas dan meningkatkan daya saing produk." ungkap Teten, Kamis (17/6)
Sementara itu Bupati Shabela Abubakar, dalam sambutannya menyampaikan, pemberdayaan koperasi sangat berdampak baik pada para petani kopi yang merupakan komuditi unggulan Aceh Tengah, Meskipun beragam upaya telah dilakukan dan sudah berjalan di Kabupaten Aceh Tengah namun masih butuh pendampingan dan perhatian lebih dari Bapak Menteri sehingga menjadi lebih fokus dan terarah.
Pihaknya berharap semoga kedepan akan ada konsep pendampingan dari Kementerian yang akan dapat memayungi semua UMKM yang ada.
"Kedepan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah akan lebih gencar melakukan konsolidasi kepada Kementerian, karena kami tidak akan mampu berjalan sendiri, namun harus didampingi oleh pihak terkait agar dapat bekerja bersama sama berkonsolidasi dan saling berkoordinasi untuk tujuan semakin baik di masa-masa yang akan datang," ujar Bupati Shabela.
Usai acara penyambutan dan jamuan makan siang, Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki beserta rombongan bergerak menuju Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan dan Koperasi Gayo Mitra Jaya untuk meninjau langsung dan melihat peluang pemasaran kopi dan tembakau Gayo kepasar lokal maupun global agar dapat terbuka lebih lebar.
Selain sebagai upaya untuk mendorong pola kemitraan Koperasi dan UMKM serta melihat secara langsung pemanfaatan dana bergulir untuk meningkatkan usaha Koperasi dan UMKM. Untuk tahun 2021 ini penyaluran dana bergulir LPDB akan di fokuskan pada koperasi dan usaha sektor riil. Tengah)