Takengon - Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan petani kopi di Aceh Tengah, Pemkab Aceh Tengah menjajaki kerja sama dengan Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI).
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar dengan manajemen SCOPI, di ruang kerja bupati, Rabu (16/6).
Dalam kesempatan itu, Bupati Shabela menyampaikan apresiasi atas perhatian SCOPI kepada petani kopi serta keberlanjutan tanaman kopi yang ada Aceh Tengah. Kepada tamunya, Shabela mengatakan beberapa wilayah di Aceh Tengah, ada kecenderungan produktivitas kopi mengalami penurunan.
"Kami melihat bahwa produksi kopi untuk beberapa wilayah di Aceh Tengah, sedikit mengalami penurunan, salah satunya akibat usia batang kopi yang relatif sudah tua dan perlu upaya rehabilitasi dan replanting. Untuk itu kami berharap dengan adanya kerja sama ini dapat memberikan pemahaman dan edukasi kepada petani bahwa penggantian batang kopi secara berkala itu penting,” ungkap Shabela.
Selain itu faktor usia batang kopi, jelasnya, faktor lain yang mempengaruhi turunnya produktivitas adalah pola perawatan tanaman dan pemangkasan batang kopi yang belum dilakukan secara intensif oleh petani, untuk itu diperlukan penyuluhan yang lebih koprehensif, khusnya dalam bidang pemangkasan ini.
“Pemangkasan itu merupakan bagian penting dari perawatan tanaman kopi, memang untuk melakukan ini dibutuhkan waktu dan tenag bahkan biaya , tapi ini sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlangsungan kopi kita, kita perlu intensifkan penyuluhan dan peningkatan skill petani di bidang pemangkasan ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif SCOPI, Paramita Mentari Kesuma menyampaikan, kerjasama yang ditawarkannya ini berfokus kepada pengembangan kopi yang berkelanjutan, mendorong produktivitas kopi, serta peningkatan kesejahteraan petani kopi baik aspek produktivitas maupun sosial dan lingkungan melalui penguatan sumber daya manusia petani kopi.
“Penguatan SDM menjadi kunci utama program SCOPI, dengan program pelatihan yang meliputi pelatihan untuk petani kopi, pelatihan untuk Master Trainers (MT), dan pelatihan Trainer (ToT), dengan skill yang memadai maka produktivitas akan lebih mudah ditingkatkan dan kesejahteraan petani akan ikut terangkat,” jelas Mentari.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kedatangan SCOPI di Aceh Tengah juga ingin mensinkronkan program atau kebijakan Pemkab Aceh Tengah terkait kopi dengan program SCOPI.
“Kami berharap program yang ditawarkan SCOPI bisa melengkapi Program yang dicanangkan oleh Pemkab Aceh Tengah terkait kopi, karena kami melihat bahwa kopi sudah menjadi tulang punggung perekonomian di Aceh Tengah, untuk itu keberlangsungannya perlu mendapatkan perhatian kita semua,” tambahnya.
Pertemuan antara Bupati Aceh Tengah dengan SCOPI ini kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan awal oleh kedua pihak.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Shabela juga didampingi oleh Sekretaris Daerah Subhandy dan beberapa pejabat terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.