Singkawang – AKM II Itwasda Polda Kalimantan Barat Kombes Pol Raden Petit Wijaya melakukan supervisi terkait percepatan penanganan COVID-19 di Kota Singkawang, Senin (14/6).
“Sesuai dengan perintah dari Kapolda Kalbar, saya berkunjung untuk melihat sejauh mana penanganan COVID-19 di Kota Singkawang. Yang diantaranya itu adalah penerapan PPKM MIkro, protokol kesehatan 5M dan upaya 3T di Kota Singkawang,” kata Raden Petit.
Pada pertemuan ini, Raden Petit mendengarkan pemaparan penanganan percepatan COVID-19 oleh Satgas COVID-19 Kota Singkawang, diantaranya kepala Dinas Kesehatan, kepala Dinas Kominfo, Kepala Satpol PP kota Singkawang.
Setelah mendengarkan pemaparan, Raden Petit pun memberikan tanggapan dan arahan kepada kepala dinas terkait yang juga tergabung dalam Satgas COVID-19 Kota Singkawang.
“Alhamdulillah, sudah terlaksana dengan baik. Karena kegiatan hari ini adalah rapat koordinasi, maka ada beberapa masukan-masukan yang diberikan dalam upaya peningkatan penanganan COVID-19 yang lebih optimal,” ujarnya.
Ia menjabarkan masukan yang diberikan kepada dinas terkait, yaitu pengedukasian COVID-19 dan penerapan serta penanganannya di masyarakat, baik perseorangan maupun pelaku usaha.
“Apabila ditemukan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan dan peraturan daerah yang berlaku, maka akan diambil tindakan, baik itu teguran ataupun tindakan tegas yang humanis. Tentunya, kita tidak mau mematikan usaha yang mendorong perekonomian daerah karena kita tahu masyarakat juga butuh bekerja dan berpenghasilan. Maka, kami saat ini berdiskusi mencari cara yang tepat untuk mengedukasi dan membangun kesadaran masyarakat,” Katanya.
Sementara itu, Wali kota Singkawang sekaligus Ketua Satgas COVID-19 kota Singkawang Tjhai Chui Mie menyambut baik kunjungan Kombes Pol Raden Petit yang meninjau dan memberikan masukan terkait percepatan penanganan COVID-19 di kota Singkawang.
Tjhai Chui Mie menyatakan bahwa saat ini Singkawang berada di zona kuning dan dari data yang terkumpul tren penyebaran COVID-19 di kota Singkawang cukup tinggi.
Tjhai Chui Mie menyampaikan berita yang membawa angin segar bahwa kota Singkawang akan diberikan bantuan vaksin dari Mabes Polri.
Tjhai Chui Mie berharap percepatan penanganan COVID-19 di kota Singkawang segera terselesaikan dengan adanya vaksinasi.
Ia pun meminta kepada dinas terkait selaku Satgas COVID-19 untuk mendata ASN, pelaku usaha, lansia, dan komunitas-komunitas atau perkumpulan-perkumpulan tertentu yang belum divaksin.
“Kami juga akan mendorong percepatan vaksinasi yang dilakukan secara pribadi oleh pihak-pihak tertentu. Jika cakupan vaksinasi sudah menyeluruh, tentu akan sangat terbantu untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 di kota Singkawang. Nantinya, akan ada sekitar 4.000 vial yang kita dapatkan dan sekitar 20.000 target sasaran penerima vaksinasi. Kalau 1 hari bisa menyasar 600 orang berarti sekitar 2 bulan sudah terlaksana untuk keperluan vaksin,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada para pelaku usaha yang terkonfirmasi untuk tidak berjualan dan melakukan isolasi mandiri ataupun segera berobat ke rumah sakit rujukan COVID-19.
Tjhai Chui Mie menyatakan akan menugaskan satgas COVID-19 kota Singkawang untuk mendata masyarakat yang berstatus kepala keluarga dan pekerja harian untuk diberikan bantuan sembako selama masa karantina.
“Wajib hukumnya, pelaku usaha yang terkonfirmasi untuk tidak berjualan di pasar supaya tidak terjadi penyebaran COVID-19 kepada yang pengjung atau pelaku usaha lainnya. Langsung melakukan isolasi mandiri ataupun segera berobat ke rumah sakit rujukan COVID-19 untuk mendapatkan penanganan. Kami akan mendata dan mengusahakan supaya masyarakat yang merupakan kepala keluarga yang berpenghasilan harian untuk mendapat bantuan sembako dan suplemen selama masa karantina. Apabila anggota keluarganya yang terkonfirmasi, akan diberikan suplemen dan vitamin saja, karena kepala keluarga masih bisa bekerja,” ujarnya.