Manggarai - Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit bersama sejumlah pejabat lingkup setempat meninjau kondisi Pasar Rakyat Puni Ruteng yang akan dijadikan pusat perdagangan, Rabu (9/6). Beberapa titik yang dikunjungi antara lain bangunan Pasar Rakyat Puni, Chilling Room Hortikultura, los pasar Puni lama, dan lokasi parkiran kendaraan di dalam kompleks pasar.
Selain melihat kondisi pasar, Bupati Hery juga menyempatkan diri berdialog dengan para penghuni pasar untuk mendengar masukan dan saran terkait pasar dan pemanfaatan fasilitas yang ada di tempat tersebut.
"Tujuan utamanya adalah supaya membuat daerah ini (Pasar Puni) menjadi daerah yang ramai," tutur Bupati Hery saat diwawancarai awak media.
"Konsep awal (pemanfaatan pasar) itu kan bukan konsep yang final. Konsep awal itu kan harus juga mendengar masukan dari pedagang di sini. Itulah kenapa kita datang hari ini untuk mendengar masukan dari pedagang disini," sambung Bupati Hery.
Ia menjelaskan, beberapa masukan dari pedagang antara lain perbaikan fasilitas pasar yang telah rusak, pelebaran pintu masuk menuju pasar hortikultura, penyediaan fasilitas baru dan kebersihan pasar.
Menanggapi hal itu, Bupati Hery menyampaikan bahwa untuk perbaikan-perbaikan terbatas pada sebagian bangunan lama dan fasilitas penunjang pasar akan dianggarkan pada anggaran perubahan tahun 2021.
"Untuk perbaikan sebagian bangunan lama ini, kita tadi sudah diskusikan, sudah putuskan, ada sebagian yang akan kita lakukan di APBD Perubahan," tuturnya.
Sedangkan untuk menjadikan pasar Puni sebagai daerah ramai aktivitas perdagangan, sejumlah langkah sedang disiapkan oleh Pemkab Manggarai.
"Pemerintah akan menyusun strategi mulai dari rekayasa lalu lintasnya seperti apa, fasilitas tambahan seperti apa, mana yang harus diperbaiki, mana yang harus dibangun baru, termasuk didalamnya kalau diperbaiki tadi seperti permintaan dari bapak bapak pedagang," ujarnya.
Terkait informasi tentang adanya sejumlah stand pasar yang dijual oleh oknum tertentu kepada pihak ketiga, Bupati Hery memastikan persoalan tersebut akan segera ditangani.
"Kalau ada yang menjual atau menyewakan lebih lanjut kepada pihak ketiga, pihak keempat, dan seterusnya, setelah pasar resmi beroperasi baru bisa kita tangani. Pasti kita akan tangani," tegasnya.
Turut hadir pada kunjungan ini antara lain Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Frumentius L.T.K, Kepala Dinas Pertanian Yoseph Mantara, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakan Isvridus Buntanus, Direktur Utama PT MMI Yus Mahu, dan sejumlah pejabat lainnya.