Muara Enim - Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, memfasilitasi kegiatan konsultasi publik studi Analisis Manajemen Dampak Lingkungan (AMDAL) Kawasan Industri - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Asam di Aula Pemerintah Kecamatan Tanjung Agung, Rabu (11/3).
Camat Tanjung Agung Saprioma mengatakan, Pemerintah Kecamatan Tanjung Agung sangat menyambut baik studi AMDAL yang penting bagi lingkungan sekitar KI-KEK Bukit Asam.
"Maka dari itu, kehadiran bapak, ibu dan sekalian diharapkan bisa memberikan sumbang saran dan masukan bagaimana memanfaatkan sisi positif dan bagaimana mengurangi dampak negatif dari adanya KI-KEK Bukit Asam," ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Muara Enim Mona mengatakan bahwa KI-KEK Bukit Asam harus berdiri dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup, artinya hingga anak cucu nanti baik KI-KEK Bukit Asam maupun lingkungan yang terjaga bisa dinikmati dengan baik.
Di tempat yang sama, mewakili Manajemen PTBA, Deputi General Manajer Unit Pertambangan Tanjung Enim Mochammad Taufiq mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mengkaji, mendengarkan masukan dan saran untuk pembangunan KI-KEK Bukit Asam.
"Terima kasih kepada kementerian, provinsi, kabupaten, kecamatan dan seluruh masyarakat serta stakehokder. Mohon dukungan, semoga adanya KI-KEK Bukit Asam bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kita semua," ucap Taufiq.
Sementara itu, Konsultan AMDAL dari PT Bahrul Enviro Lestari Riadi, dalam pemaparannya mengatakan, konsultasi publik studi AMDAL diperlukan untuk menyampaikan rencana kegiatan KI-KEK Bukit Asam, agar nantinya masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat atau tanggapan atas rencana kegiatan yang berdampak lingkungan.
"Hadirnya KI-KEK Bukit Asam ini memberikan peningkatan nilai tambah batu bara kalori rendah, membuka lapangan kerja baru, dan memberikan retribusi kepada daerah," kata Riadi.