Madiun – Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-103 Kota Madiun berlanjut. Setelah sarasehan budaya, kegiatan peringatan berlanjut khitan massal yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Selasa (8/6).
Kegiatan INI diikuti 309 peserta dengan pelaksanaan terbagi di tiga tempat berbeda dalam tiga hari ke depan. Pelaksaanaan khitan sengaja dipisah-pisahkan untuk penerapan protokol kesehatan.
‘’Khitan tidak boleh ditunda. Yang sudah waktunya dan anaknya berani, kenapa mesti ditunda. Tetapi dalam pelaksanaannya kita atur agar tidak terjadi kerumunan. Prinsipnya protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan,’’ kata Wali Kota Madiun Maidi.
Kegiatan khitan kali ini juga berlangsung berbeda karena master of ceremony alias MC membawakan acara dengan berbahasa Jawa. Kegiatan khitan cukup sering digelar. Selain rutin setiap perayaan Hari Jadi Kota Madiun, khitan juga digelar dalam moment-moment tertentu.
Wali kota juga meninjau pelaksanaan khitan dengan sesekali melontarkan pertanyaan kepada peserta. Itu dilakukan untuk mengurangi rasa tegang peserta.
‘’Khitan itu perintah agama. Tetapi memang ada peserta yang masih setengah berani. Makanya, kita hibur agar tidak tegang,’’ ujarnya sembari menyebut peserta juga mendapatkan bingkisan dan uang saku.
Seperti gelaran sebelumnya, kegiatan khitan bekerja sama dengan Yayasan Nurul Hayat. Khitan menggunakan metode ring. Metode tersebut dinilai lebih efisien karena peserta sudah bisa langsung beraktivitas.
Wali kota mempersilakan anak-anak yang ingin dikhitan untuk mendaftar, dan peserta tambahan akan diikutkan gelombang terakhir.
‘’Kalau masih ada yang mau ikut silahkan saja. Dinas terkait sudah saya instruksikan untuk tetap menerima (peserta). Nanti kita buatkan jadwal,’’ pungkasnya.