Pasuruan - Muhammad Sidiq (32), petani asal Dusun Lodo, Desa Kalirejo, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, merasakan manisnya keuntungan dari menanam pisang cavendish. Dalam satu bulan, omzet yang dihasilkan dari menanam pisang cavendish bisa mencapai Rp100 juta.
Tentu saja keuntungan yang didapatkannya tak semudah seperti membalikkan telapak tangan, melainkan melalui proses perjuangan hingga enam tahun. Tepatnya tahun 2015 lalu. Sidiq mulai tertarik untuk menanam pisang cavendish lantaran tergiur akan permintaan pasar yang tinggi. Berbekal niat yang sungguh-sungguh, ia lantas belajar pisang cavendish dari berbagai cara, mulai dari 'googling' di internet maupun langsung belajar dari petani yang sudah berhasil.
“Pasar pisang cavendish 'gak' hanya di lokalan saja. Tapi sampai pasar modern. Itu yang membuat saya tertarik untuk menanam cavendish,” kata Sidiq saat ditemui di kebunnya, Minggu (6/6).
Gayung pun mulai bersambut. Setelah hampir satu tahun mencoba menanam di kebun seluas 0,5 hektar, Sidiq pun mulai belajar memproduksi pisang cavendish agar mendapatkan pisang yang berkualitas, yakni menghasilkan buah yang mulus, besar dan rasa yang enak. Ia pun menamakan brand pisangnya "ACA BANANA".