Banjarbaru - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI melalui Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika Banjarmasin menggelar “Program Vocanitional School Graduate Academy Digital Talent Scholarship“ sertifikasi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), di salah satu hotel ternama Kota Banjarbaru, Senin (7/6).
Kegiatan yang diikuti 60 peserta dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 tersebut dibuka resmi oleh Bupati Banjar yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar H. M Aidil Basith.
Aidil mengatakan, atas nama Bupati Banjar sangat mengapreasiasi kegiatan yang diprakarsai oleh Kementerian Kominfo RI yang digelar selama lima hari kedepan. Pelatihan yang di ikuti oleh para lulusan SLTA kejuruan, D3 dan D4 ini sesuai dengan program pemerintah tahun 2024 tentang digital. Ia berharap kepada semua peserta untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena tidak semua orang bisa untuk mengikutinya.
“Kawan-kawan akan dapat mendapatkan sertifikat karena ada ujian juga, kita berharap peserta tidak hanya mendapatkan sertifikat akan tapi juga menguasi ilmu yang diberikan untuk dimanfaatkan kedepannya,” ujarnya.
Koordinator Pengembangan SDM dari Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Banjarmasin Firda Z Abraham mengatakan, pelatihan ini digelar untuk mewujudkan enam ratus ribu talenta digital di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Digital 2024.
“2024 diharapkan seluruh elemen di Indonesia, termasuk pemerintahan, ekonomi, infrastruktur dan SDM semuanya sudah digital,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa kegiatan ini merupakan sertifikasi profesi, dimana setiap peserta akan tersertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), berkompeten di bidangnya masing-masing, seperti Junior Network Administrator, Junior Mobile Programmer dan Junior Graphic Designer. Ditahun 2021 pelatihan ini digelar di 59 kota se Indonesia, untuk Kalimantan Selatan digelar di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Tabalong.
Sementara itu, salah seorang peserta Sri Rahayu mengaku sangat tertarik sekali mengikuti pelatihan ini karena bisa menambah pengetahuannya yang suatu saat pasti diperlukan.
“Saya ngambil graphic designer pasti terpakai untuk ngedit, sebelumnya saya mengajar di lembaga pelatihan kursus komputer, kadang terkendala tidak mempunyai sertifikat teknis yang bisa membikin masalah, terkadang teknis itu yang diperlukan,” ungkapnya.